M A S A D E P A N*
*: mohon ditambahkan dengan efek suara "haaaaaaaaa" malaikat
Oke. Kenapa aku ngomong tentang "future"? Well, bisa dibilang aku lagi galau tentang hal yang satu ini. Ya kan? instead of galau tentang lovey doovey?
Aku punya adik, dan dia masih 10 tahun. Yah, bisa dibilang aku agak iri sama dia, why? cause she can face the world with her optimistic. Kalau dibandingkan, kadar keoptimisannya jauh lebih tinggi kebanding aku.
Waktu itu aku tanya,
Si cantik (aku) : "eh, cita-citamu apa sih?"
si kecil (dia) : "DOKTER!!" (dengan nada seyakin-yakinnya)
Si cantik : "Yakin?"
si kecil : "YAKIN!"
guys, do you get the point?
Point nya adalah, bisa kita lihat, betap optimisnya si kecil ini bilang "DOKTER!". Dan aku yakin, nggak cuma adikku aja, semua anak kecil di dunia bakal menyatakan cita-cita mereka dengan nada yang yakin, seolah impian mereka bakal bisa jadi nyata. Sejujurnya aku juga begitu,
Dulu, aku selalu yakin dengan kata "DOKTER", tapi seiring makin dewasa, entah kenapa banyak hal yang menganggu, there are so much things that I must to considering of. Udah biaya kuliahnya mahal, sekolahnya lama, belum lagi biaya buku-buku nya, dan extra biaya buat masuk ke perguruan tinggi yang menyediakan fakutas kedokteran dengang mutu terjamin yang gak cukup puluhan juta. Serta peluang pekerjaan ini yang gak begitu meyakinkan. Bisa kalian hitung, berapa jumlah tempat praktek dokter yang ramai mulu tiap harinya? Ironisnya, entah iya atau tidak, semakin kita dewasa dan semakin mengetahui dan menyadari banyak hal, maka semakin kurang kadar optimis dalam jiwa kita. Padahal, optimis merupakan suatu kunci untuk mencapai target.
And finally, I changed my decision.
Tapi apa? Sebenarnya, dari dulu ada kata-kata yang selalu terngiang dalam pikiranku,
Intinya, kia harus melakukan suatu pekerjaan karena kita suka melakukannya, bukannya kebalikannya dimana kita harus terpaksa nmencintai suatu pekerjaan karena kita melakukannya. Suatu hari, aku pengen ngomong dengan bangga, "My occupation is my passion." Karena pastinya, bisa bayangkan bahagianya kita karena melakukan sesuatu atas dasar kecintaan kita terhadap sesuatu itu sendiri kan?You work it cause you love it, not you love it cause you work it
Aku sendiri gak nyadar dengan perubahan waktu. Rasanya tiba-tiba kamu sudah 16 tahun dan harus nentukan langkah kedepanmu selanjutnya. Harus nentukan apa yang bakalan kamu lakuin kedepannya, for the rest of your life?
Tapi, aku ngerasa beruntung, karena punya ortu yang gak maksain aku pada satu prioritas, sehingga aku gak ngerasa begitu tertekan. Karena ada beberapa ortu, yang you know lah, mereka menekan anaknya pada satu prioritas tertentu, apalagi kalau prioritas tersebut bertolak belakang pada apa yang diinginkan anaknya. Nah, ini yang susah. Kalau kalian ada pada prioritas ini, pertama aku ucapin selamat ke kalian, karena kalian tetap teguh pada impian dan ambisi kalian sendiri yang intinya kalian sudah punya apa yang namanya MIMPI, dan what are you going to do for the next step, meskipun impian tersebut berlawanan dengan apa yang ada di pikiran orang tua kalian, karena sejujurnya, aku belum punya apa yang namanya mimpi, um.. well, maksudku apa yang namanya cita-cita. Aku sudah punya sih, prioritas kemana perguruan tinggi yang bakal kumasukin, tapi fakultas apa, aku belum tahu.
Sekarang, intinya baik aku atau kalian yang sedang mengalami hal yang sama denganku, hurry up and make your decision. Mungkin buat yang masih bingung, kita bisa ikut tes-tes psikologi yang menelusuri minat dan bakat kita, jadi seenggaknya kita bisa dapat bayangan "what am I going to do for the next step" nya. Aku sudah coba sih, dan mungkin aku bakal masuk psikologi? hmmm... :)
Dan buat yang dipaksakan ortu nya, bicara dengan mereka baik-baik. Karena, pada dasarnya, ortu pasti pengen yang terbaik buat anak-anak mereka, namun cara menunjukkan bentuk kasih sayang tersebut mungkin membuat kalian nggak nyaman. Oke, kalian bisa buktikan dengan cara mengukiti berbagai kegiatan yang berhubungan dengan prioritas kalian. Dan kalau ini gak mempan, kalian bisa melibatkan pihak ketiga(?) you know whatta mean? -_-
Before we close this unfantastic entry(?) ini, ada sebuah quote, yang mungkin bisa masuk kepikiran kita;
See? yang perlu kita lakukan adalah memantapkan hati dengan pilihan kita nanti dan harus berbesar hati dengan hal apapun yang bakal terjadi nantinya."Apapun pilihan masa depan kamu nanti, jalanilah dengan sebaik-baiknya. Dan apapun yang akan terjadi nanti, jangan salahkan siapapun atas pilihan itu, karena bagaimanapun juga itu adalah pilihanmu dan harus siap dengan segala konsekuensinya." -Tante Meri
So... what are you going to do in the future?
0 komentar:
Posting Komentar