Selasa, 04 September 2012

Kujira No Mejirushi

Diposting oleh Aliya W di 09.12
Jadi, aku punya komik. Komik ini keren banget. Iya sih, kuakui ceritanya udah biasa banget, but I can't say that I don't like this manga. I love it. No matter how many times I read this manga, ceritanya selalu kerasa touching banget. Percaya atau nggak, aku udah baca komik ini 3 kali, dan nangis 3 kali juga.

Judul aslinya "Kujira no Mejirushi" kalau versi Gramedianya "Let's Make a Wish". Ada 2 cerita, yang pertama ceritanya cowok imut Daiki Ishikiwa, yang hobi banget berenang. Dia terkena Neuroblastoma, yakni tumor atau kanker yang menyerang sel syaraf. Dalam kasus Daiki, sel kanker pindah ke belakang mata kirinya dan membuat bola matanya tidak dapat bergerak. Daiki didiagnosa waktu umur 5 tahun dan di harus berjuang selama 6 tahun ngelawan penyakit tersebut. Daiki anak yang mempunyai banyak impian dan berhati lembut. Aku paling suka sama kata-katanya yang ini, waktu dia jadi direktur hotel Sheraton. Kayaknya pengalaman dia di hotel berbintang yang gede itu betul-betul bikin dia terkesan.
"Kalau aku jadi direktur... aku bisa membuat anak-anak sepertiku menginapdi hotel itu... " 
Ya ampun. Anak sekecil ini. How can he act like that? Sempetnya diamikir orang lain. Anak umur segitu... biasanya usia-usia dia buat egois.

Ternyata selama ini dia nggak tahu kalau dia kena kanker. Dia tahu setelah udah beberapa tahun berjuang.. (dan dokter menyatakan udah nggak ada kemungkinan buat sembuh), dia tahu setelah pulang dari tempat akupuntur...

"Ibu, aku kena kanker ya?" 

"....kenapa tanya begitu?"
"Peralatan digunakan dokter akupuntur tadi.. untuk mengobati penderita kanker,'kan?"

Ibunya Daiki jelas kagetlah. Ibunya gak tahu harus ngomong apa. Sekuat-kuatnya anak itu nerima kenyataan, pasti anak seusia Daiki bakal shock berat untuk mengetahui kebenaran yang seperti itu.

"....Benar, kamu kena kanker.. Tapi, kanker banyak jenisnya, lho! Yang kamu derita, bisa disembuhkan, Ayo kita berusaha menyembuhkannya!!"

Daiki diam sebentar. Ibunya udah mikir yang nggak-nggak.Tapi kalian tahu, Daiki jawab apa??

"KAANNKEEER???" (ekspresinya lucu banget dengan wajah polos) "Hehehe. Nggak apa, kok! Aku pasti sembuh!!"
 Oh, God. Aku nggak nyangka. Ya.. spontan. I cried when I red this part. Aku cuma bayangin, kalau aku jadi Daiki's mother. Dia harus jadi lebih dewasa dari usianya sebenarnya. Ada juga yang kusukai:

"Kamu ingin jadi direktur utama lagi, kan?"
"Nggak."
"Kenapa?"
"Karena aku sudah pernah melakukannya. Lebih baik orang lain saja yang mencobanya. 'Kan masih banyak anak kecil lainnya. Soalnya ini pengalaman yang jarang sekali bisa didapatkan, 'kan?"
Polos banget ya. He's really kind. :))

-Ibu bersykur kamu jadi anakku, Daiki. Ibu bahagia jadi ibumu, Daiki...


Terus yang kedua.. ceritanya si Mio Shimizu. Dia suka nggambar, anak yang aktif dan ceria. Dia didiagnosa Leukimia akut  waktu kelas 4 SD. Sejak itu, kehidupan Mio berubah. Dia harus tinggal di rumah sakit, mengkonsumsi obat-obat yang keras. Rambut dan alisnya rontok dan wajahnya membengkak akibat pengaruh kemoterapi. Dia pengeeen banget kembali ke kehidupannya semula. Selama masa itu, Mio sangat merasa kesepian dan tidak punya teman. Silih berganti waktu, teman-temannya dirumah sakit pun berganti-ganti.

"Mio, kalau dibolehkan dokter, apa mau ketemu teman-teman?"
"Sudahlah... jatuh sakit memang bukan aib,dan memang ingin bertemu teman-teman. Tapi.. aku nggak mau dilihat dalam kondisi seperti ini."
Akhirnya, waktu dia kelas 5 SD, kondisi Mio membaik. Kalau ia berhasil bertahan sampai golden week, kehidupannya bisa kembali seperti semula.Sayangnya, nggak sampai golden week, penyakitnya kambuh lagi.

Obat yang diberikan dosisnya lebih tinggi, dan pengaruhnya lebih keras dari sebelumnya... bahkan mempengaruhi emosinya. Mio sempat dapat teman  dirumah sakit.. namanya Mai-chan. Tapi nggak lama, Mai-chan meninggal setelah kondisinya memburuk. Ada tulisan Mio yang bikin aku sengungukan.

Terima kasih, Ibu. 
Ibu kadang meminta maaf karena telah melahirkanku dengan tubuh berpenyakit. 
Aku sakit bukan karena Ibu.
Malah, Ibu selalu mendukungku.
Akulah yang seharusnya minta maaf. Ini bukan salah Ibu.

Terima kasih Ibu, teruslah dukung aku. Aku sangat bersyukur menjadi anak Ibu. 

dan juga surat dari sahabat Mio, Keiko-chan.Surat itu tiba di ruang rawat Mio. Saat itu, Mio sedang transplantasi sel darah putih untuk yang terakhir kali.

Untuk Mio.
Maaf, aku nggak tahu Mio sedang berjuang keras.
Lain kali kamu harus cerita, ya. Kita ini kan teman! Ah.. bukan..
Kita Sahabat! Aku sayang Mio!
Pokoknya haru-biru deh!. Manga ini cocok sama kamu yang udah bosen sama serial remaja yang isinya all about love mulu. Manga ini lebih menjurus ke kekeluargaan, kehangatan, kebersamaan, dan mengajari pentingnya itu hidup dan pentingnya itu berbagi.

Dan ternyata.Ini kisahnyata. Kisah nyata, ya.. kisah yang mengharu-biru ini kisah nyata. Sang Author,Sao Takebayashi, mengumpulkan info dari MAWJ. apa itu MAWJ? aku jelasih di pembahasan berikutnya aja ya. ^^

Dijamin dah, di novel ini gak ada yang namanya cinta-cintaan, kehidupan SMA dll. Jadi, selamat mencari manga ini yaa! (buat yang berminat).


 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Vinthought Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos